Wednesday, June 17, 2009

Membangun peradaban (sebuah permulaan dan harapan)

Aku tak tahu entah dari mana aku memulainya, tulisan inipun mungkin tak nyambung antara paragraph yang satu dengan paragraph yang lainnya, namun aku ingin engkau mengerti makna dan tujuan dari tulisan ini…
Yah… Mungkin bermula dari keterlibatanku dalam lingkaran kecil di sebuah masjid kecil dekat sekolahku, atau keterlibatanku dalam setiap aktifitas islam dan bertujuan mulia, ataukah dalam setiap buku2 bacaanku yang memuat sebuah konsep peradaban,, iya, peradaban Islam yang selama ini menjadi cita2 besar umat ini…
Dari situlah aku mungkin merasa tergerak untuk memulai sebuah peradaban baru di lingkungan sekitarku…
Aku memulainya dari sebuah konsep pergerakan individual menjadi pergerakan jama’ah… bermula dari kekuasaan islam atas diri menjadi kekuasaan kecil islam yang memimpin remaja muslim(ah)…
Konsep demikianlah yang mendasari setiap gerakan2 dakwahku, yang mendasari setiap manuver2 dakwah yang semakin fleksibel tanpa mencemarkan intinya…

Aku mengetahui bahwa menjadi pencetus islam pertama (assabiqunal awwalun) – meskipun dalam lingkup kecil – memang tidaklah mudah, begitu banyak rintangan yang menghadang, rintangan yang memperlambat laju2 dakwah, rintangan yang menunda tegaknya bangunan islam… namun, cukuplah Rasul SAW & Sahabat2 beliau menjadi ibrah besar bagi kita para pembangun peradaban baru islam yang insya Allah akan tegak dan menguasai seluruh alam semesta… ibrah besar atas kesabaran, keuletan, kedisiplinan, keperkasaan serta keteguhan iman2 mereka…
Ketahuilah saudaraku, Seiring berjalannya waktu engkau akan mengetahui hakikat islam ini,, engkau akan semakin paham akan cita2 mulia islam ini,, cita2 islam sebagai ustaziyatul ‘alam, sebagai rahmatan lil alamin yang sebenarnya… sehingga ketika engkau mengetahuinya, aku yakin engkau takkan mau untuk meninggalkannya...
Bekal yang engkau butuhkan untuk mencapainya hanya 1 akhi, yakni kesabaran… ya! Kesabaran dalam menjalani setiap aktifitas2 rutin yang dianjurkan,, kesabaran dalam meniti jalan2 dakwah yang bertahap2,, kesabaran ini yang akan membuatmu cinta akan setiap perangkat2 dakwah dan setiap pelaku2 dakwahnya (dalam jalur islam tentunya)… bekal itulah yang dimiliki nabi Ibrahim ketika beliau memulai dakwah2nya…
“Banyak orang bisa berdakwah, namun begitu sedikit orang yang bisa mencintai dakwah”… kurang lebih seperti itulah kata2 ust.Rahmat Abdullah yang aku kutip dalam film kenangannya “SANG MUROBBI”… karena cinta butuh pengorbanan, dan begitu sedikit orang yang mau berkorban demi dakwah…
Sehingga CINTA inilah yang akan menggiring kita kepada pemilik cinta yang agung, yakni ALLAH SWT…
“ingat dan sadarilah akhi! sekali engkau mengaku islam, dan sekali engkau menapakkan kaki di jalan dakwah ini tak ada kata mundur dan tak ada kata menyerah untuk menyelesaikan tugas mulia ini, karena orang2 mulia lah orang yang beruntung, dan orang2 beruntunglah yang akan menempati syurga…”
Semoga aku, engkau, dan kalian tetap istiqomah di jalan2 peradaban ini…

Untukmu para Mujahid2 baru Allah yang sedang berkobar2 semangat perjuangannya…



No comments:

Post a Comment