Wednesday, September 16, 2009

Untukmu Saudaraku...

Ba’da Tahmid wa Shalawat…

Kumulai tulisanku dengan mengutip sebuah pesan dalam Al-Qur’an yang memberikan amanah kepadaku untuk menyampaikan hal ini… amanah yang mengajariku mencinta, mencinta seorang saudara seperjalanan menuju ridho Allah swt…

“Demi Masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran”…

Saudaraku, mengapa aku mengatakan bahwa ayat di atas mengajarkanku untuk mencinta? Mencinta seorang saudara lebih spesifiknya. Mengapa?...

Saudaraku, sesungguhnya aku berkata demikian, karena dalam Islam yang kufahami selama ini, saling menasehati merupakan salah satu bentuk cinta seorang saudara terhadap saudara yang lainnya, karena dengan menasehati, berarti saudara itu ingin melihat saudaranya menjadi lebih baik, ingin saudaranya menjadi orang yang kuat dalam menapaki jalan-jalan kebenaran serta jalan-jalan kesabaran, dan yang paling ia inginkan sebenarnya adalah pertemuan kembali denganmu di dalam surga-Nya… “Berjuang di Dunia Berharap Pertemuan di Surga” itulah motivasinya…

Thursday, September 10, 2009

Apa Ya Judulnya?

Dari jauh... terlihat seorang tukang servis "kompor minyak tanah" keliling yang nampak lelah mengayuh sepeda kumbangnya yang sudah reot... peluh bercucuran membasahi kening lelaki yang terlihat sudah tidak muda itu, nafas terengah-engah setelah seharian berkeliling menantang terik matahari yang tak dapat diajak kompromi meskipun dalam keadaan menahan haus karena berpuasa... dalam hatinya ia dapat berkata "semoga ini menjadi bukti kecintaanku terhadap Allah, dan sebagai bukti tanggung jawabku akan kehidupan keluargaku..."... dengan semangat itu ia terus mengayuh sepedanya berkeliling di area kumuh memasuki lorong-lorong yang terlihat rawan...

senja mulai menyapa, namun ia baru mendapat beberapa pelanggan yang mau mereparasi kompornya... penghasilan yang ia dapat pada hari itu tidak cukup untuk membeli bahan makan untuk istri beserta 1 anaknya yang sudah beberapa hari ini hanya dapat menggunakan makanan berbuka sebagai makan sahurnya... meski dalam kondisi seperti itu, mereka sekeluarga masih tetap bersabar dan bertahan menjalankan perintah agama... mereka menganggap hal itu sudah biasa karena mereka sering mengalami hal yang sama di luar bulan ramadhan...