Thursday, June 18, 2009

Hilang...

Cahaya itu menghilang... menghilang dari raut wajahmu yang dingin, hilang dari raut wajahmu yang slalu nampak serius...
Ya cahaya itu, cahaya wajah – wajah yang senantiasa terkena air wudhu, cahaya wajah – wajah yang selalu terkena pancaran nur ilahiyah ketika berada dalam setiap sujud – sujud di penghujung malam, cahaya yang akan menerangi kegelapan di yaumul akhir, cahaya setiap manusia yang akan mendapat syafaat Rasulullah di akhirat kelak...
Cahaya itu menghilang dari wajahmu saudaraku... menghilang menyisakan kelam dan ketidaknyamanan ketika orang lain menatap wajahmu...
Mengapa saudaraku?? Apakah semua ini salahku?? Apakah karena aku tak selalu bersamamu untuk menjaga imanmu?? Apakah ketika aku mengambil sebuah keputusan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengorbananmu adalah sebuah kesalahan?? Ataukah ketika aku ingin menghilangkan ketergantungan dirimu akan diriku??
Aku ingin melihat kekuatan dirimu saudaraku... aku ingin melihat itu... aku ingin melihat bahwa tanpa diriku engkau masih bisa berjalan tegap, tanpa diriku engkau masih bisa selalu hadir dalam setiap agenda – agenda dakwah... salahkah aku saudaraku?? Salahkah keputusan yang kuambil?? Bukankah engkau orang yang paham akan jalan dakwah ini?? Bukankah engkau yang selalu mendengung – dengungkan Al-Fahmu dalam setiap majelis – majelis ilmu para da’i – da’i Allah?? Dimana saudaraku?? Dimana realisasi al-fahmu itu? Dimana!?

Wednesday, June 17, 2009

Membangun peradaban (sebuah permulaan dan harapan)

Aku tak tahu entah dari mana aku memulainya, tulisan inipun mungkin tak nyambung antara paragraph yang satu dengan paragraph yang lainnya, namun aku ingin engkau mengerti makna dan tujuan dari tulisan ini…
Yah… Mungkin bermula dari keterlibatanku dalam lingkaran kecil di sebuah masjid kecil dekat sekolahku, atau keterlibatanku dalam setiap aktifitas islam dan bertujuan mulia, ataukah dalam setiap buku2 bacaanku yang memuat sebuah konsep peradaban,, iya, peradaban Islam yang selama ini menjadi cita2 besar umat ini…
Dari situlah aku mungkin merasa tergerak untuk memulai sebuah peradaban baru di lingkungan sekitarku…
Aku memulainya dari sebuah konsep pergerakan individual menjadi pergerakan jama’ah… bermula dari kekuasaan islam atas diri menjadi kekuasaan kecil islam yang memimpin remaja muslim(ah)…
Konsep demikianlah yang mendasari setiap gerakan2 dakwahku, yang mendasari setiap manuver2 dakwah yang semakin fleksibel tanpa mencemarkan intinya…